Wijaya Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 3,17 Triliun sampai Februari 2024


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru Rp3,17 triliun per Februari 2024, perolehan ini meningkat sebesar 51,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 53,7%, disusul EPCC, industri dan properti dan investasi.

Berdasarkan komposisi pemberi kerja, sebagian besar berasal dari sektor BUMN dan Pemerintah dengan skema pembayaran monthly progress.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Mahendra Vijaya menuturkan, raihan kontrak ini menandakan awal yang bagus untuk menjalani tahun 2024.

Tren positif dalam hal raihan kontrak baru berlanjut dengan raihan kontrak baru Proyek Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara yang dilaksanakan bersama dengan Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (Jakon) dalam skema konsorsium (KSO).

Penandatanganan Kontrak ini dilaksanakan oleh Andika Firmansyah dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Harum Akhmad Zuhdi, Direktur https://avidadoce.com/ Operasi II WIKA di Jakarta, Selasa, 26 Maret 2024.

Harum Akhmad Zuhdi menuturkan, sebagai kontraktor pelaksana pada pembangunan proyek ini, WIKA membatasi porsi sebesar 60% dari total keseluruhan skor proyek menempuh Rp1,28 Triliun.

Proyek yang diusung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup ini bertujuan untuk menunjang program pemerintah dalam mengurangi jumlah sampah di Ibu Kota.

Lewat teknologi RDF ini sampah akan diolah menjadi bahan bakar pilihan yang akan dapat bermanfaat untuk industri semen dan kelistrikan dengan emisi karbon lebih rendah.

Kapasitas Pengelolaan Sampah

RDF Plant Rorotan akan mempunyai kapasitas pengolahan sampah yang menempuh 2.500 ton/hari. Pengolahan dengan cara kerja homogenizers tersebut akan menciptakan RDF Baller sebanyak 875 ton/hari.

Harum menuturkan, menjadi kehormatan bagi Wijaya Karya untuk ikut serta terlibat dalam pengelolaan sampah ibukota secara optimal dimana sampah tersebut akan diolah untuk menciptakan sumber tenaga baru terbarukan.

\\”Di sisi lain proyek ini sekaligus menjadi portofolio RDF pertama bagi kontraktor di Indonesia sehingga menjadi hal ini tentunya menjadi skor lebih bagi WIKA. Oleh sebab itu kami berkomitmen untuk melakukan proyek ini pantas sasaran waktu dan kwalitas yang disepakati bersama,” ujar Harum.

Kesepakatan Restrukturisasi Wijaya Karya Sentuh 100%, Poin Outstanding Rp 20,79 Triliun

Sebelumnya diberitakan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sudah menyepakati Master Restructuring Agreement (MRA) dengan empat lembaga keuangan pada periode Februari 2024, menyusul kesepakatan MRA yang sudah terjalin dengan 11 lembaga keuangan pada Januari 2024 sebelumnya.

Kesepakatan ini sekaligus menandai rampungnya langkah MRA dengan skor outstanding sebesar Rp20,79 Triliun atau sebesar 100% dari total utang yang direstrukturisasi.

Direktur Utama Wijaya KaryaAgung Budi Waskito (BW) menuturkan, tercapainya kesepakatan ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari lembaga keuangan terhadap WIKA.

Lembaga keuangan mempunyai keyakinan terhadap skor dan kemanfaatan yang dapat dihadirkan oleh WIKA. Oleh sebab itu, tercapainya kesepakatan MRA akan memberikan dampak positif secara signifikan untuk menciptakan penyehatan Perseroan,\\” kata Agung BW seperti dikutip dari keterangan legal, Rabu (6/3/2024).

Untuk menjawab kepercayaan yang sudah diberi oleh seluruh stakeholders, Agung menuturkan, pihaknya juga terus menjaga komitmen dalam memenuhi pembayaran kupon jatuh tempo obligasi dan sukuk secara pas waktu. Pada 3 Maret 2024, Perseroan sudah merealisasikan pembayaran bunga jatuh tempo obligasi dan sukuk mudharabah PUB I Tahap II Tahun 2021 sebesar Rp69,6 Miliar.

\\”Ini menunjukan konsistensi WIKA dalam memenuhi janjinya terhadap pemegang obligasi dan sukuk,” kata Agung BW

Agung BW menambahkan ke depan, langkah penyehatan akan berjalan beriringan dengan penuntasan proyek-proyek yang dipercayakan terhadap Perseroan. Dukungan dari stakeholders membatasi peran penting untuk memastikan bermacam agenda tersebut berjalan dengan bagus.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *